GERD adalah singkatan dari "Gastroesophageal Reflux Disease" yaitu gangguan pencernaan akibat keluarnya asam lambung ke kerongkongan. Reflux artinya mengalir kembali, jadi "Gastroesophageal Reflux" mengalirnya kembali isi lambung ke esofagus atau kerongkongan.
Dalam keadaan normal, cincin otot kerongkongan bagian bawah (lower esophageal sphincter atau LES) membuka untuk mengizinkan makanan masuk ke dalam lambung, dan menutup kembali untuk mencegah makanan dan asam lambung keluar ke kerongkongan. GERD terjadi ketika LES menjadi lemah atau mengendur sehingga makanan dan asam lambung dalam perut mengalir kembali ke kerongkongan.
Melemahnya LES seringkali disebabkan kerena gaya hidup dan makanan yang kurang baik. Misal langsung tidur sesudah makan, kebanyakan makan gorengan, cokelat, kopi, alkohol, obat-obatan tertentu atau merokok dapat memicu timbulnya GERD. Kegemukan dan kondisi hamil juga dapat memicu GERD.
Hernia hiatal juga dipercaya sebagai penyebab timbulnya GERD. Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas perut bergerak ke dada melalui lubang kecil pada diafragma.
Penyebab lain yaitu ada kelainan di esofagus, biasanya dibarengi dengan suara serak, batu kronis atau ada terasa yang mengganjal di tenggorokan. Faktor genetik juga menjadi penyebab GERD, yaitu sekitar 30%.
Gejala GERD.
- Heartburn merupakan gejala yang paling umum, yaitu sensasi terbakar di rongga dada atau di ulu hati ( epigastrium ). Rasa sakit sering naik ke dada dan menjalar ke leher, tenggorokan dan dagu. Heatburn umumnya terjadi saat tidur terlentang atau membungkuk atau mengangkat. Heartburn dirasa selama 2 jam dan kemudian reda, tapi biasanya akan menjadi buruk setelah makan.
-Regurgitation, yaitu sensasi makanan yang sudah dicerna di dalam lambung mengalir kembali ke tenggorokan atau mulut. Mulut terasa asam atau pahit terutama sehabis bangun tidur.
-Dyspepsia, yaitu rasa sakit di perut bagian atas, lambung terasa penuh, mual sehabis makan.
-Gejala lainnya diantaranya, kesulitan menelan (kadang terasa sakit), mual, terasa ada yang mengganjal di kerongkongan, produksi ludah berlebihan (hypersalivation) atau mulut kering, cegukan terus, bersendawa, batuk kering kronis, sakit tenggorokan kronis, suara serak.
Komplikasi.
Hampir setiap orang pernah mengalami heartburn ringan dan bersifat sementara, tapi bila GERD menetap dan sering kambuh dan tidak diobati mungkin akan menyebabkan permukaan esofagus tergerus atau meradang, penyempitan esofagus (sehingga sulit menelan), esofagus barret, masalah di tenggorkan, paru-paru, gigi, asma, sinuitis dan penyakit pernafasan lain.
Esofagus barret (barret's esophagus) merupakan perubahan abnormal sel-sel bagian bawah esofagus (kerongkongan) yang disebabkan oleh rusaknya sel akibat terus menerus terkena asam lambung. Lapisan normal esofagus digantikan oleh lapisan sejenis lapisan usus. Sekitar 10-15% penderita GERD mengalami kondisi ini. Esofagus barret dapat mengakibatkan KANKER esofagus.
GERD juga dapat menyebabkan "sleep apnea" yaitu kondisi terhentinya (jeda) nafas sementara beberapa kali selama tidur. Jeda nafas mengakibatkan terbangun, bernafas lagi, kemudian tidur lagi dst. yang akan mengakibatkan tidur sama sekali tidak nyenyak, menyebabkan esoknya mengantuk dan badan lelah.
Pengobatan dan pencegahan.
Untuk mencegah GERD menjadi makin parah dan timbul komplikasi dianjurkan untuk :
-Menghindari atau kurangi makanan yang mengandung kafein, cokelat, alkohol, menthol kerena dapat meningkatkan sekresi asam.
-Menghindari minuman softdrink atau bersoda.
-Menghindari atau kurangi makanan berminyak, gorengan, atau berminyak jenuh. Makan makanan yang rendah lemak.
-Banyak makan buah dan sayuran tapi hindari yang terlalu asam.
-Menghindari makanan keras bagi yang mengalami kesulitan menelan.
-Tidur minimal 2 jam sesudah makan. Jangan makan sambil tiduran.
-Biasakan berjalan kaki atau berdiri sesudah makan.
-Menghindari cemilan di malam hari.
-Tidur dalam posisi miring ke kiri, ketimbang ke kanan. Jangan tidur dengan posisi celentang. Tidurlah dengan bantal yang cukup untuk menaikkan posisi dada.
-Kurangi berat badan dengan diet (bagi yang kegemukan).
-Tidak memakai baju terlalu ketat terutama di bagian perut.
-Menghindari obat anti radang non steroid seperti aspirin, ibuprofen.
Beberapa obat maag seperti promaag, diketahui berfungsi juga sebagai obat GERD. Bagi penderita GERD yang lumayan parah dan berkomplikasi, segeralah ke dokter...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar