Namun demikian, kandungan kolesterol tinggi dalam kuning telor membuat banyak orang menghindari telor terutama kerena kolesterol selalu dikaitkan dengan penyakit jantung. Sebaliknya telor merupakan salah satu lauk pauk yang sangat mudah dimasak. Goreng telor mata sapi dan diberi sambal balado pasti enak. Banyak orang menghindari telor tetapi tanpa disadarinya tetap mengkonsumsi makanan yang menggunakan banyak kuning telor seperti kue ambon atau kue lainnya tanpa ada efek samping. Jadi pertanyaannya, berapa sebaiknya telor boleh dikonsumsi dalam satu hari ?
Menurut sejumlah studi, yang dilakukan dengan mengamati ribuan "pengkonsumsi telor" selama beberapa tahun menunjukkan bahwa mengkonsumsi telor ternyata tidak menimbulkan penyakit apapun termasuk penyakit jantung malah sebaliknya mengurangi resiko terkena stroke. Tapi perlu dicatat, untuk para penderita diabetes, resiko terkena penyakit jantung ternyata meningkat setelah mengkonsumsi telor.
Beberapa studi lainnya menyimpulkan bahwa pada sebagian besar kasus, kolesterol baik (HDL) meningkat sementara kolesterol jahat (LDL) tetap atau hanya meningkat sedikit. Antioksidan lutein dan zeaksantin meningkat banyak.
Orang selalu menganggap kolesterol itu seperti "monster menakutkan" yang harus dihindari. Padahal kolesterol ternyata penting dan diproduksi oleh tubuh lewat hati kerena kolesterollah yang bertanggung jawab untuk membuat hormon steroid seperti testoteron, kortisol dan estrogen. Pada saat kita mengkonsumsi makanan mengandung kolesterol, produksi kolesterol dalam hati pun berkurang atau terhenti sehingga keseimbangan tetap terjadi.
Tidak diketahui pasti berapa telor yang boleh dikonsumsi perhari. Pada studi kasus di atas, rata-rata konsumsi telor tidak lebih dari 3 butir perhari. Jadi konsumsi telor 1, 2 atau 3 butir perhari layak dipertimbangkan kecuali para penderita diabetes. Yang penting tidak berlebihan kerena segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik...