Rabu, 10 Desember 2014

KELAINAN POLA MAKAN

Kelainan pola makan adalah suatu penyakit yang menyebabkan gangguan serius pada diet sehari-hari. Kelainan makan bisa makan sangat sedikit atau sebaliknya makan secara berlebihan. Kelainan makan sering terjadi pada remaja usia belasan tetapi bisa juga terjadi pada masa kanak-kanak atau sesudah dewasa. Kelainan makan bisa terjadi pada pria dan wanita Tapi merupakan jenis penyakit yang bisa diobati.


Jenis-jenis kelainan makan :

1. Anoreksia nervosa, ciri-cirinya adalah :

- Sangat kurus.
- Ingin selalu kurus dan enggan menjaga berat badan normal
- Ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan.
- Kurangnya menstruasi pada wanita.
- Sangat membatai makan.

Banyak orang dengan penyakit ini selalu merasa kelebihan berat badan bahkan ketika secara kasat mata kekurangan berat badan. Ciri lain penederita penyakit ini adalah sering menimbang berat badan berulang-ulang, membatasi porsi makanan, melakukan diet ekstrim dan oleh raga berlebihan.

Gejala lain yang mungkin berkembang  adalah:

- Penipisan tulang.
- Kuku dan rambut rapuh.
- Kulit menjadi kekuningan dan kering.
- Tumbuh rambut halus di seluruh tubuh.
- Anemia ringan dan kelemahan otot.
- Sembelit parah.
- Tekanan darah rendah, pernafasan dan denyut nadi melemah.
- Kerusakan otak.
- Suhu tubuh menurun, menyebabkan badan terasa dingin.
- Kegagalan multi organ
- Lesu dan lelah sepanjang waktu.
- Tidak subur.

Pongobatan anoreksia nervosa terdiri dari 3 komponen :

-  Mengembalikan berat badan penderita.
-  Mengobatai masalah psikologis yang berkaitan dengan pola makan.
-  Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku atau pikiran yang mengarah kepada kurang makan dan mencegah kambuh.

Beberapa peneliti menunjukkan, pengobatan dengan menggunakan antideprsan, anti psikotik, stabliser mood, mungkin cukup efektif dalam mengobati pasien anoreksia nervosa. Meskipun penelitian mesih terus dilakukan, belum ada pengobatan yang efektif dalam menolong sesorang mancapai berat badan level normal.

Berbagai bentuk psikoterapi, termasuk individu, kelompok, dan berbasis keluarga, dapat membantu mengatasi alasan psikologis penyakit. Penelitian lain telah menemukan bahwa sebuah kombinasi pengobatan medis dan psikoterapi suportif yang dirancang khusus untuk pasien kelainan makan lebih efektif daripada hanya psikoterapi saja.

2. Bulimia nervosa.

Ciri-cirinya adalah makan berulang-ulang dalam jumlah yang banyak dan merasa tidak bisa terkontrol. Melakukan pesta makan dan mengkompensasi makan berlebihan dengan cara dimuntahkan paksa, pengunaan berlebihan pbat pencahar, puasa, olahraga yang berlebihan, atau kombinasi dari perilaku ini.

Tidak seperti anorexia nervosa, orang dengan bulimia nervosa biasanya mempertahankan apa yang dianggap berat badan yang sehat atau normal, sementara beberapa yang sedikit kelebihan berat badan. Tapi sama seperti pada penderita anoreksia nervosa, mereka biasanya takut akan kenaikan berat badan, selelu ingin menurunkan berat badan, dan sangat senang dengan ukuran tubuh mereka. Biasanya, perilaku bulimia dilakukan diam-diam karena merasa jijik atau malu.

Gejala lainnya termasuk :

- Radang dan sakit tenggorokan kronis.
- Menelan air liur di leher dan area dagu
- Enamel gigi kusam.
- Gigi bertambah sensitif dan rusak akibat terpapar asam lambung.
- Terkena berbagai penyakit lambung /kerongkongan.
- Gangguan dan luka pada usus.
- Dehidrasi berat.
- Ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan serangan jantung.

Sama seperti pada penderita anoreksia, pengobatan bulimia seringkali merupakan kombinasi dari beberapa opsi pengobatan dan tergantung kebutuhan individu. Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan pesta makan, pasien dapat menjalani konseling gizi dan psikoterapi, terutama terapi perilaku kognitif (CBT).

3. BED (Binge eating disorder)

Penderita kelainan ini kehilangan kontrol atas pola makannya. Namun tidak seperti penderita bulimia, kegiatan pesta makan-makannya tidak diikuti dengan olah raga, puasa atau memuntahkan makanan. Sebagai akibatnya penderita kelainan ini akan menjadi gemuk dan kelebihan berat badan. Orang dengan kelainan ini akan mudah terserang penyakit jantung, darah tinggi. Mereka juga selalu merasa bersalah dan malu.

Pengobatan untuk BED secara prinsip dengan yang digunakan untuk mengobati bulimia nervosa. Psikoterapi, khususnya CBT yang disesuaikan dengan individu, telah terbukti effective.
Fluoxetine dan antidepresan lainnya dapat mengurangi kegiatan pesta-makan dan membantu mengurangi depresi.

sumber : NIMH.