Minggu, 28 Desember 2014

MEMILIH WARNA EKSTERIOR RUMAH

Umumnya orang memilih warna eksterior rumah cukup dicat putih atau krem atau kekuningan. Itu sudah pilihan umum dan klasik. Jaman dulu orang menggunakan kapur yang berwarna putih untuk melabur dinding rumah. Sementara warna-warna kuning atau krem atau coklat berasal dari penggunaan oker (ochre) yaitu senyawa oksida besi-hidroksida yang berwara kuning, merah sampai coklat. Oker juga menghasilkan warna lain seperti ungu, tapi yang paling banyak digunakan untuk mengecat dinding adalah warna kuning. Oker sudah digunakan manusia gua sejak 25000 tahun yang lalu.

Tapi dijaman sekarang orang memakai cat emulsi akrilik yang cepat kering dan tahan air dengan pilihan warna yang sangat beragam. Anda bisa memilih warna yang sudah dikelompokkan dalam satu keluarga. Anda juga bisa mencampur beberapa warna untuk mendapatkan kombinasi yang tidak terhingga. Dibawah ini beberapa tips dalam memilih cat untuk eksterior rumah.

1. Sesuaikan dengan bahan atap.
Atap adalah bagian eksterior yang cukup dominan. Oleh kerena itu cek warna bahan atap rumah anda. Atap rumah bisa menggunakan genteng keramik, metal, sirap, asbes, dsb. Sesuaikan atau selaraskan warna dinding dengan warna atap.

2. Perhatikan lingkungan.
Perhatikan lingkungan sekitar. Anda bisa dapat ide warna dari banguanan di sekeliling, tetapi jangan menjiplaknya melainkan sesuaikan sehingga terlihat harmonis.

3. Perhatikan alam sekitar.
Alam mempunyai komposisi warna yang harmonis. Oleh kerena itu alam atau landskap disekitar rumah anda dapat menyumbangkan ide pemilihan warna, seperti warna daun atau batang pohon, pasir pantai dan birunya laut. Boleh memakai warna kontras dengan alam sekitar tapi harus tetap serasi dan satu nafas.

4. Perhatikan umur bangunan.
Apabila rumah yang akan dicat ternyata rumah tua bersejarah, barangkali untuk menghormati sejarahnya lebih baik menggunakan warna-warna asli dari bangunan tsb.

5. Perhatikan bagian yang tidak dicat.
Beberapa bagian rumah mungkin tidak akan dicat melainkan diekspos sesuai warna aslinya, seperti dinding batu alam atau marmer. Untuk itu usahakan agar warna dapat selaras dengan bagian-bagian itu.

6. Perhatikan gaya bangunan.
Gaya bangunan tidak hanya ditentukan dari bentuknya tetapi juga warnanya. Untuk bangunan minimalis, biasanya hanya terdiri dari dua warna yaitu hitam/abu dan putih, atau bisa ditambahkan warna kontras. Jika anda mempercayai fengshui, mungkin akan mnghindari warna hitam. Untuk bangunan gaya klasik, bisa dipakai warna putih atau krem.

mediterania
 

minimalis murni

minimalis

klasik

7. Perhatikan kesimbangan warna.
Apabila anda menginginkan penggunaan lebih dari satu warna, gunakan warna-warna itu secara merata. Artinya untuk warna tertentu harus ada pengulangan, jangan hanya ada pada satu bagian saja.