Dinding rumah selalu lembab itu kerena terjadi proses kapilaritas air dari tanah ke dinding. Kapilaritas adalah naik atau turunnya zat cair melalui pori-pori atau pembuluh yang sangat kecil, misal sumbu kompor. Kaliparitas pada rumah terjadi kerena adukan atau plesteran dinding berpori. Oleh kerena itu penting untuk membuat adukan trasram pada diniding di atas sloof sampai minimal sebatas plin (keramik pertemuan dinidng dan lantai untuk dinidng biasa atau 1,5 m untuk dinidng KM.
Trasram itu adukan/plesteran anti rembes dan dibuat dari semen pasir dengan perbandingan 1:2 atau lebih banyak semen daripada adukan/plesteran biasa. Atau bisa juga dengan mortar instan yang berfungsi sebagai trasram atau anti rembes / kedap air.
Masalahnya untuk menghemat biaya atau tidak mengerti, rumah-rumah sederhana seringkali mengabaikan pentingnya trasram. Mungkin awalnya tidak terlihat dan semua terlihat bagus, tapi beberapa tahuan kemudian dinidng mulai lembab terutama pada musim hujan. Plesteran dinding menjadi berjamur atau catnya mengelupas atau retak/lepas dengan jalur rayap. Yang lebih parah lagi mungkin dinding lembab dan gelap menjadi penyebab penyakit tertentu, misal TBC.
Perlu diperhatikan juga mencampur trasram adukan dengan merata, sebab kalau tidak merata mungkin ada sebagian masih merembes dan menyebar kemana-mana.
Apa solusinya bila sudah terlanjur dinding rumah dibuat tanpa adukan trasram ? Solusinya dinding dibagian dekat lantai diketrik sepanjang 1 m tiap jarak 1 m lalu dimasukan adukan kedap air, kalau 1 m pertama sudah selesai lakukan 1 m berikutnya dst. Sesudah itu kita dapat melapisi dinidngnya dengan keramik, misal setinggi 80 cm. Atau bisa juga melapisi seluruh dinding sampai plafon dengan keramik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar